Thursday, April 14, 2011

Merasakan Ketangguhan BMW X3 xDrive20d


Versi diesel atau X3 xDrive20d Business dicoba dari Bandung ke Jakarta melewati rute jalan tol Bandung - Cikampek – Jakarta. Fitur xDrive20d Business tidak selengkap xDrive35i atau xDrive20d Executive: tidak ada  glass roof dan dan roof  rail. Dari belakang perbedaannya, ujung knalpotnya satu, sedangkan bensin dua. Fitur infotainment juga kalah lengkap!



Mesin
Suara mesin memang edikit lebih keras dibandingkan dengan bensin. Begitu juga getarannya. Perbedaan tersebut sangat kentara bila didengarkan di samping ruang mesin. Namun bila berada di interior dan seluruh pintu ditutup, perbedaannya sedikit. Hanya getaran yang masih bisa dirasakan dengan jelas.
Dengan teknologi common rail dan injektor piezoelektrik, membuat kemampuan mesin diesel 2,0 liter ini hebat. Gampang dihidupkan! Memang, tenaganya tidak segalak xDrive35i, namun  untuk mesin diesel dengan kapasitas 2,0 liter, kemampuannya sudah sangat oke (184PS)! Malah, tidak “fair” membandingkannya dengan mesin xDrive35i, 3,0 liter dan turbo ganda. Mesin xDrive20d hanya dilengkapi dengan  satu turbocharger!
Karakteristik yang tak kalah menarik dari SUV BMW bermesin diesel ini, saat berada di belakang setir dan mobil dijalankan, pengemudi merasa lebih menyatu (akrab) dengan kendaraan. Bisa jadi karena torsi dari mesin (diesel) diperoleh pada putaran rendah, yaitu 1.750 – 2.750 rpm, sehingga tarikan terasa mantap namun tidak galak. Kalau tenaga galak, seperti mesin bensin, konsentrassi pengemudi mengontrol kendaraannya lebih tinggi.
Hasilnya, saat dijalankan pada putaran rendah atau pelan, sangat mantap. Kendaraan lebih mudah dikontrol dengan santai! Karena itu pula, ketika terjebak di jalanan macet, X3 diesel lebih menyenangkan.
Saat digenjot pada kecepatan tinggi di jalan tol, mesin diesel X3 ini mendemontrasikan ketangguhannya. Mampu diajak berpacu dengan kendaraan sejenis yang menggunakan mesin bensin dengan kapasitas sedikit lebih besar!
Start-Stop Versi diesel juga dilengkapi dengan Start-Stop. Saat sistem ini bekerja -  mesin mati - pengemudi bisa merasakannya langsung. Saat mesin mati, terjadi getaran yang cukup besar dibandingkan dengan mesin xDrive35i. Bodi mobil berguncang. Indikator lainnya, setir bereaksi, tidak berfungsi,  berat digerakkan. Ketika mesin hidup kembali, getaran yang juga muncul lagi!

Konsumsi Bahan Bakar
Di jalan tol,  dikebut pada 150 km/jam, konsumsi bahan bakar 19,4 km/jam. Tetapi begitu berada di lalu lintas dalam kota turun menjadi 17,4 km/liter. Klaim BMW- rata-rata 17,9 km/liter. Ini membuktikan, BMW X3 cocok sebagai kendaraan operasional atau mobilitas tinggi, terutama untuk jalanan yang macet.
Kesimpulan Setelah mencoba kedua varian X3, bagi mereka yang tidak terlalu memikirkan biaya operasional, utamanya bahan bakar dan senang ngebut, X3 xDrive35i sangat cocok. Sedangkan yang mempertimbangkan efisiensi (biaya operasional) dan membantu mengurangi pencemaran, pilihanya adalah xDrive20d.

5 comments:

  1. terima kasih atas informasinya..
    semoga dapat bermanfaat model mobil

    sukses selalu

    ReplyDelete
  2. nice share. nice post. semoga bermanfaat bagi kita semua :)
    keep update! Mobil Terbaik

    ReplyDelete
  3. Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga

    kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update!mobil baru honda

    ReplyDelete
  4. Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga

    kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update!Harga mobil bekas murah

    ReplyDelete
  5. Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update!Harga Suzuki Satria 2014

    ReplyDelete